SiPen News

6/recent/ticker-posts

BDR Kelas 6 SD Semester 1 Tema 2 Subtema 3 Pembelajaran 5

Daftar Isi [Tampil]

    A. Kehidupan Ekonomi pada Awal Kemerdekaan Indonesia

    Pada awal berdirinya Republik Indonesia mewarisi keadaan ekonomi yang sangat kacau dari pemerintah kedudukan Jepang. Inflasi yang berat menimpa negara kita. Sumber inflasi adalah beredarnya mata uang Jepang yang tidak dikenal.


    Pemberlakuan tiga mata uang pada masa awal kemerdekaan

    Dalam perekonomian negara yang semakin memburuk. Pemerintah Republik Indonesia tidak dapat menyatakan bahwa uang penduduk Jepang tidak berlaku. Pada saat itu, Negara Republik Indonesia belum memiliki mata uang sendiri sebagai mata uang pengganti.

    Keadaan ini semakin diperparah dengan adanya blokade ekonomi oleh Belanda. Tindakan blokade ini dimulai sejak November 1945. Hal ini mengakibatkan barang dagangan pemerintah Indonesia tidak dapat diekspor. Alasan Belanda melakukan blokade adalah sebagai berikut.

    1. Mencegah masuknya senjata dan peralatan militer ke Indonesia.

    2. Mencegah keluarnya hasil perkebunan milik Belanda dan milik pengusaha asing lainnya.

    3. Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan dan perbuatan yang dilakukan oleh bukan bangsa Indonesia.

    Untuk mengatasi permasalahan ekonomi ini, pemerintah Indonesia melakukan berbagai kebijakan. Pemerintah kemudian bersaha memperbaiki keadaan ekonomi rakyat melalui beberapa upaya berikut.

    1. Melakukan pinjaman Nasional pada masa mentri keuangan Ir. Surachman.

    2. Mengeluarkan Oeang Republik Indonesia (ORI) pada bulan Februari 1946.

    3. Menyelenggarakan Konferensi Ekonomi pada bulan Februari 1946.

    4. Membentuk Badan Perancang Ekonomi pada tanggal 19 Januari 1947.

    5. Melaksanakan progam Kasimo Plan yang disusun oleh Mentri Urusan Bahan Pangan. Inti dari Kasimo Plan adalah untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dengan meningkatkan produksi bahan pangan.

    6. Mendorong pengusaha swasta untuk ikut serta dalam perkembangan ekonomi nasional melauli Persatuan Tenaga Ekonomi (PTE).

    B. Pola Lantai Tari Daerah

    Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan pola lantai.

    1. Kesesuaian bentuk pola lantai dengan jumlah penari.

    2. Kesesuaian bentuk pola lantai dengan tempat pertunjukkan.

    3. Kesesuaian bentuk pola lantai dengan gerak.

    Langkah-langkah yang diperlukan untuk menggelar pertunjukkan karya seni tari antara lain sebagai berikut.

    1. Membuat perencanaan.

    2. Menyusun kepanitiaan.

    3. Mempersiapkan pergelaran.

    4. Pelaksanaan pergelaran.

    Keberhasilan menari secara berkelompok dapat dicapai dengan bebarapa hal berikut.

    1. Penari memahami tema tari.

    2. Hafal seluruh gerak tari.

    3. Mampu mengekspresikan wajah sesuai dengan isi tarian.

    4. Bekerja sama dengan baik dengan penari lainnya.

    Ragam Pola Lantai Tarian Daerah

    Setiap tarian memiliki pola lantai yang berbeda satu sama lainnya. 

    1. Pola lantai pada tari Piring adalah garis lengkung dan membentuk lingkaran.

    2. Pola lantai pada tari Saman adalah garis lurus.

    3. Pola lantai pada tari Pendet adalah garis lengkung.

    4. Pola lantai pada tari Kecak adalah garis lengkung dan membentuk lingkaran.

    5. Pola lantai pada tari Sedauti adalah garis lurus, lengkung dan zig-zag.

    Penugasan!

    Kerjakan tugas di bawah ini dengan benar dan disiplin!

    1. Sebutkan langkah-langkah pemerintah dalam memperbaiki keadaan ekonomi rakyat pada awal kemerdekaan!

    2. Apa yang kalian ketahui tentang Kasimo Plan?

    3. Apa tujuan PTE yang dipimpin B.R Motik?

    4. Sebutkan persiapan yang harus dilakukan sebelum menampilkan sebuah tari!

    5. Sebutkan aspek-aspek pendukung tarian!

    Posting Komentar

    0 Komentar