SiPen News

6/recent/ticker-posts

BDR Kelas 6 Tema 9 Subtema 1 Pembelajaran 3

Daftar Isi [Tampil]

    BDR Kelas 6 Tema 9 Subtema 1 Pembelajaran 3

    Modernisasi dalam Masyarakat Indonesia

    Kita mungkin sudah sering mendengar kata modern untuk menjelaskan sesuatu yang bukan bersifat tradisi, tetapi bersifat masa kini. Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat modern. Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang maju.

    Modernisasi yang membentuk masyarakat modern tentu akan mengubah cara pikir dan cara hidup masyarakatnya. Para ahli menyebutkan beberapa ciri masyarakat modern. Masyarakat modern memiliki sikap hidup untuk menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk perubahan. Mereka memiliki keberanian untuk menyatakan pendapatnya tentang lingkungannya sendiri. Mereka juga sangat menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan daripada masa lalu. Selain itu, masyarakat modern juga memandang perlu adanya perencanaan dan perhitungan yang matang. Rasa percaya diri yang tinggi, percaya ilmu pengetahuan dan teknologi, dan menghargai orang lain melalui prestasinya dalam masyarakat juga ciri masyarakat modern. 

    Perubahan masyarakat menjadi masyarakat modern tidak terjadi begitu saja. Perubahan pada umumnya terjadi karena adanya peningkatan jenis kebutuhan manusia yang semakin beragam. Oleh karena itu, mereka memerlukan cara-cara baru untuk memenuhinya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga menjadi pendorong kuat terjadinya perubahan masyarakat. Kemudahan-kemudahan yang tercipta karena adanya penggunaan teknologi, membuat masyarakat menyesuaikannya dengan cepat juga.

    Membantu Ibu

    Hari ini setelah pulang sekolah Mira bergegas menuju rumah. Setelah menggati seragam dan makan siang, Mira segera menuju ke dapur untuk membantu ibu. Sore ini ibu Mira mendapat giliran menjadi tuan rumah untuk acara arisan komplek. Oleh karena itu, ibu harus menyiapkan makanan untuk dihidangkan pada acara nanti. Ternyata Kak Santi sudah mendahului membantu ibu di dapur.


    sumber: wasit

    "Mira, tolong bantu Kakak mengupas bawang putih dan bawang merah, ya!"pinta Kak Santi. Kak Santi pun beralih mencuci beras kemudian memasukkannya ke mesin penanak nasi.

    "Kakak, tolong carikan resep lumpia. Ibu nanti ingin menghidangkan lumpia dan pisang goreng sebagai hidangan pembuka," pinta Ibu kepada Kak Santi sambil menggoreng pisang.

    Kak Santi segera mengambil telepon genggam. Mira mengamati kakaknya menekan-nekan layar telepon genggamnya. Ternyata Kak Santi mencari resep lumpia di internet menggunakan telepon genggam. Tidak membutuhkan waktu yang lama. Kak Santi sudah menemukan resep yang diinginkan Ibu.

    "Berkat internet dan telepon genggam, kita menjadi lebih mudah mencari informasi yang dibutuhkan ya,"kata Mira kepada Kak Santi.

    "Internet dan telepon genggam merupakan wujud modernisasi, Mira. Manusia akan terus menciptakan sesuatu yang dapat membantu aktivitasnya,"jelas Kak Santi sibuk membuat isi lumpia.

    "Benar, Kak. Mira jadi ingin memiliki telepon genggam sendiri,"jawab Mira dengan bersemangat.

    "Kamu belum belum cukup umur memiliki telepon genggam sendiri. Jika inging menggunakan telepon genggam, kamu harus didampingi orang dewasa,"kata Ibu dengan lembut. Mira tersenyum malu mendengar perkataan ibunya.

    "Mira, tolong cuci bawang yang sudah kamu kupas dan bumbu-bumbu lainnya, ya!" pinta Kak Santi kepada Mira. 

    Setelah selesai dicuci, Mira menyerahkan bumbu-bumbu tersebut kepada Kak Santi untuk dihancurkan dengan blender. Tanpa menggunakan tenaga yang banyak dan waktu yang lam, bumbu-bumbu tersbeut halus berkat alat tersebut. Ibu menggunakan bumbu tersebut untuk membuat opor ayam.

    Pukul tigas sore makanan dan minuman untuk acara arisan sudah tersaji di meja. Ibu segera membersihkan diri dan menyiapkan tempat untuk arisan. Berkat bantuan Kak Santi dan Mira, pekerjaan ibu menjadi lebih ringan dan cepat selesai. Ibu berterima kasih kepada Kak Santi dan Mira. Kak Santi dan Mira pun senang membantu ibu.

    Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Semboyan Negara Indonesia

    Persatuan dan kesatuan berasal dari kata “satu” yang memiliki arti utuh atau tidak terpecah-belah. Kata persatuan dapat diartikan sebagai perkumpulan dari berbagai hal menjadi satu. Kesatuan merupakan hasil perkumpulan tersebut yang telah menjadi satu dan utuh. Persatuan dan kesatuan memiliki makna “bersatunya beraneka ragam Suku Bangsa menjadi satu kesatuan yang utuh dan serasi.” Persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dapat diartikan sebagai persatuan bangsa atau negara yang menduduki wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat.

    Persatuan dan kesatuan bangsa memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia yang tinggal dalam negara kepulauan memiliki keragaman budaya, agama, suku bangsa, bahasa, dan adat istiadat. Namun demikian, mereka terikat satu sama lain karena memiliki kesamaan-kesamaan yang memengaruhi kehidupan masyarakatnya. Kesamaan-kesamaan dan keterikatan yang terbangun dari sejak zaman nenek moyang telah disebutkan dalam kitab yang ditulis Mpu Tantular, yaitu Kitab Sutasoma. Di dalam kitab tersebut menyebutkan tentang Bhinneka Tunggal Ika.

    Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno yang digunakan Mpu Tantular yang hidup pada masa Kerajaan Majapahit. Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna meskipun berbeda-beda tetapi satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan. Begitu dalamnya makna di dalam kalimat tersebut, sehingga Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan bangsa Indonesia dan menjadi bagian dari lambang Negara Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar bangsa Indonesia yang sangat beragam ini terus mengingat pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa sebagai bangsa yang utuh dan berdaulat.

    Di dalam perkembangannya, masyakarat Indonesia terus berusaha mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa di tengah perubahan yang terjadi di seluruh dunia. Namun demikian, semboyan Bhinneka Tunggal Ika masih tetap sesuai dengan zaman modern saat ini. Bahkan, bangsa lain mengakui kemampuan bangsa Indonesia untuk tetap bersatu mengatasi perbedaan dalam kehidupan masyarakat saat ini. 

    LATIHAN SOALNYA (KLIK DISINI)

    Sebarkan link:

    Posting Komentar

    0 Komentar