SiPen News

6/recent/ticker-posts

Kampung Naga Tasikmalaya

Daftar Isi [Tampil]

    Kampung Naga Tasikmalaya

    Perkampungan ini persis berada di kilometer 32 jalan antara Kabupaten Garut-Tasikmalaya. Secara administratif, kampung adat ini berada di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Jarak dari jalan utama ke perkampungan sekitar 500 meter. Meski tidak terlalu jauh, untuk menuju perkampungan harus menyusuri anak tangga tembok sebanyak 439 buah dengan kemiringan sekitar 45 derajat. 

    Jumlah bangunan di Kampung Naga sebanyak 113 unit, di antaranya sebanyak 110 rumah, namun yang ditinggali 108 rumah. Tempat lainnya di antaranya bale pertemuan, lumbung padi, dan masjid yang letaknya sejajar menghadap ke arah timur-barat. Sedangkan bangunan rumah penduduk berdiri berjajar menghadap utara-selatan. Jumlah penduduknya tercatat sebanyak 108 kepala keluarga yang terdiri dari 314 jiwa.

    Bahan bangunan yang digunakan di antaranya terbuat dari kayu, bambu, daun nipah, dan ijuk atau alang-alang. Rangka bangunan terbuat dari kayu. Daun nipah dan ijuk digunakan untuk bagian atap.

    Jenis kayu yang digunakan berupa pohon yang tidak mengandung getah, seperti Albasiah. Sedangkan untuk daun pintu dan kusen menggunakan kayu manglid. Alasannya karena kayu dari tanaman yang mengandung getah mudah dimakan rayap dan lapuk.

    Tak hanya bentuk bangunan, masyarakat disini pun hidup sederhana. Mereka dilarang untuk menggunakan listrik sebagai penerangan di malam hari dan menggunakan kompor gas. Alasannya karena banyak menimbulkan bencana seperti kebakaran. Namun, meski begitu, ada di antara sebagian masyarakat yang memiliki televisi. Mereka menggunakan accu  sebagai energinya. “Kalau TV boleh, karena sebagai sarana informasi dan hiburan,” ujar Darmawan.

    Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar!

    1. Informasi apa yang kamu dapatkan dari bacaan tersebut!

    2. Sebutkan rumah adat yang ada di daerahmu. Jelaskan apa yang menjadi kekhasan rumah adat di daerahmu!

    Sumber: 

        www.travel.tempo.co

    Sumber gambar:

        www.genpi.co untuk gambar artikel)

    Posting Komentar

    0 Komentar